Uncategorized

Merek Buttonscarves berhasil Mendunia

Merek Buttonscarves berhasil mendunia. Salah satu merek modest fashion asal Indonesia, Buttonscarves, berhasil Go Internasional. Merek ini tentu saja tidak asing bukan, terutama oleh para perempuan pecinta modest fashion di Indonesia. Kisah inspiratif ini tentu saja patut untuk dibagikan. Berbeda dengan produk lokal lain yang bersaing dari sisi harga demi mendapatkan pembeli, Buttonscarves justru mematok harga yang lebih tinggi dari para kompetitornya. Namun, harga yang ditawarkan oleh Buttonscarves sesuai dengan kualitas yang diberikan. Jilbab Buttonscarves sendiri memiliki ciri khas motif watercolor yang sangat cantik dengan bahan yang mudah dibentuk.  Dibalik kesuksesan Buttonscarves, pasti terdapat orang yang luar biasa hebat di belakangnya. Dia adalah Linda Anggrea, CEO Buttonscarves.

Sejarah Buttonscarves

Setelah resign dari salah satu bank ternama di Indonesia, Linda Anggrea, CEO Buttonscarves menjalankan ibadah umroh. Sepulang dari umroh, dia berhijrah dan merasa kesulitan untuk menemukan jilbab lokal dengan kualitas premium. Dari sana dia melihat sebuah peluang untuk menciptakan sebuah brand hijab dengan kualitas premium. Terlebih, dia menyadari fakta bahwa sebagian besar orang Indonesia beragama Islam. Menariknya, Linda berkata bahwa nama Buttonscarves terinspirasi dari kancing baju.

Perjalanan awal Buttonscarves

Tidak ada awal yang mudah. Pada awal didirikannya Buttonscarves, Linda mengembangkan produk dan mendesain jilbab sendiri. Beberapa tahun pertama, bisnis dijalankan secara online. Baru pada tahun 2018, Buttonscarves berhasil membuka toko offline pertamanya di fX Sudirman. Hingga kini, Buttonscarves telah memiliki 24 offline stores di Indonesia dan 4 offline stores di Malaysia.  

Inovasi tiada henti

Tidak ada kemajuan tanpa adanya inovasi. Sejauh ini, Buttonscarves telah melakukan banyak inovasi dalam pembuatan jilbab, mulai dari bahan hingga motif jilbab yang semakin bervariasi. Tidak hanya inovasi saja, namun Buttonscarves juga menjalin kolaborasi. Kolaborasi dilakukan dengan berbagai macam cara, di antaranya menjalin kolaborasi dengan influencer dan artis, dengan sesama merek fashion, dan juga dengan merek Disney. Kini, sudah lebih dari 7 tahun Buttonscarves berdiri. Berawal dari menjual scarf premium, kini produknya bervariasi dan berkembang tidak hanya di ranah fashion, melainkan juga produk lifestyle seperti kaos cangkir, handuk, dan juga sprei. Selain jilbab, Buttonscarves juga memiliki dua anak perusahaan bernama Benang Jarum dan Buttonscarves Beauty. Benang Jarum berfokus untuk menjual berbagai jenis pakaian modest sedangkan Buttonscarves Beauty menyediakan aneka produk kecantikan berkualitas premium.

Membangun komunitas

Buttonscarves juga memanfaatkan brand community sebagai strategi pemasaran dengan membangun komunitas bernama BSlady. Hal ini menunjukkan bahwa Buttonscarves tidak hanya sekadar menjual produk melainkan juga menjalin ikatan emosional antara customer dengan produk sehingga customer merasa lebih dekat dan menyayangi merek Buttonscarves. Itulah kisah sukses dari Buttonscarves. Sangat inspiratif ya, readers.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *